Pages

Monday, September 19, 2011

hujan menenangkan jiwa qu

gemuruh suara di atas atap rumah qu
qu melihat diluar rumah qu
hujan cukup besar membasahi permukaan kulit bumi
qu rentangkan tangan
merasakan tetes demi tetes air hujan
ku melangkah maju kedepan
merasan air menyentuh permukaan kulit qu
merasakan kembali kenangan-kenangan lama
mata menangis di balik hujan
sehingga tak ada yang akan menyadarinya
ku luapkan semua kekesalan
rasa penghianatan
rasa kehilangan
amarah, kekesalan
kurasakan, dan kuluapkan semua duka
melepaskan sampai jiwa qu kembali tenang
dari gunjangan hati bertubi-tubi tersakiti
Hujan semakin bersahabat dengan qu
mengerti apa yang qu rasa
sampai hujan rintik kembali
ku tarik nafas panjang, dan lepaskan
dan pelangi hadir tuk melukiskan senyuman hangat di wajah qu

0 komentar:

Post a Comment